PMS...Pre Married Syndrome

Mempersiapkan pernikahan memang bukan hal yang mudah. Diperlukan energi yang lebih dalam berbagai hal seperti tenaga, waktu, uang, bahkan pikiran dan emosi calon pengantin. Karena pesta pernikahan itu bukan seperti pesta ulang tahun yang momennya berulang setiap tahun. Kebanyakan orang justru menginginkan pesta pernikahan itu terjadi SEKALI dalam seumur hidup. Apa aja sih yang biasanya menjadi penyebab seseorang semakin sensitif atau bahasa kerennya "stress" (padahal si ga separah itu juga...hehe) menjelang pernikahannya? Hal-hal berikut adalah penyebab dan cara mengatasi PMS alias Pre Married Syndrome (bukan Menstruation yah..) :
  1. Kelelahan fisik >> Survey venue, fitting gaun, testfood catering, test make-up, foto prewedd dan serangkaian proses menjelang pernikahan yang seabreg-abreg memang membutuhkan tenaga yang esktra. Belum lagi acara lamaran/pertunangan untuk mempertemukan kedua belah pihak keluarga, persiapan dokumen untuk birokrasi catatan sipil, persiapan dokumen untuk pemberkatan/akad nikah. Pilih model undangan, souvenir....(saya aja lama2 pegel ngetik sambil mikirin apalagi yaahh?? hihihi). Cara mengatasinya? Istirahat cukup, minum multivitamin, dan jangan memaksakan diri. Kalo udah cape ya istirahat..jangan bandel (koq jadi sewot?? hahaha). Pandai2 mengatur waktu, bila perlu minta bantuan teman atau saudara untuk mengurus beberapa hal yang kira2 mereka bisa lakukan. Atau cara lain? Gampang...gunakan saja JWO (#promcol promosi colongan...wkwkwk). Walaupun ada juga hal-hal yang mengharuskan kamu terjun langsung seperti fitting baju, konseling pernikahan (bila ada), test make-up, dan sebagainya, tapi at least kamu ngga perlu mengatur jadwal sendiri karena ada "Asisten pribadi" menyangkut hal2 persiapan tersebut dan yang paling penting ngga perlu capek karena muter-muter cari vendor wedding yang sesuai keinginan dan budget karena sudah dikerjakan sama WO. Menggunakan WO mengurangi sebagian tingkat kelelahan dan stress kamu menjelang pernikahan, trust me....
  2. Kelelahan mental >> Actually, ini kelanjutan dari faktor diatas. Biasanya pikiran2 negatif itu datang pada saat kita kecapean (fisik). 
  • Pihak orang tua yang banyak permintaan (sebenarnya biasa-biasa aja, tapi krn kita cape jadi keliatan banyak..), akhirnya malah sering membuat hubungan kita sama ortu jadi renggang karena mungkin menurut kita ga perlu, ga bagus, tapi menurut ortu  itu wajib, daaan banyak hal lain yang bisa jadi pemicu. Cara mengatasinya? Kita dan ortu memang hidup di jaman yang berbeda. Yang harusnya ada di jaman mereka belum tentu perlu diadakan di jaman kita. Memang adakalanya permintaan mereka mungkin tidak bisa kita penuhi, tapi komunikasikan saja dengan santai, beri pengertian sehalus-halusnya, ajak ngobrol sambil ngopi2, hehehe, dan tidak perlu pakai emosi. Ingat, bukan cuma kamu yang sedang dalam masa transisi from single to married, tapi ortu juga sedang bersiap-siap "kehilangan anaknya", karena selesai married kamu pasti punya kehidupan baru (that's why ucapannya selalu "selamat menempuh hidup baru"), dan itu adalah hal yang membahagiakan tapi juga sekaligus menyedihkan buat mereka sehingga ga heran kalo banyak juga ortu yang sensi menjelang pernikahan anaknya...Justru disaat2 inilah kalian perlu saling mengerti. Lakukan kegiatan bareng2 seperti nyalon, creambath, meni pedi (khusus cewe dan mamanya brarti loh yaa...hahaha), nonton bioskop, jogging, ngopi2, refreshing (ini baru bisa buat cowo...hihihi). Ga ada salahnya koq pergi hang out sekali2 bareng ortu..bisa mempererat hubungan kalian dan kalo udah adem baru sampaikan keinginan kalian yang sebenarnya...
  • Mendadak merasa ga siap menikah. Chill out..bukan cuma kamu yang merasa kaya gitu, buanyaakkk...hehehe. Ada banyak alasan untuk membatalkan pernikahan yang mendadak muncul menjelang pernikahan. Apakah dia orang yang tepat? Salah pilih ga ya? Kebanyakan pasangan mengalami masa galau sebelum pernikahan, mungkin karena masing2 punya kemauan yang beda untuk acara pernikahan, bisa juga karena ngebelain keluarga masing2, bahkan ada juga yang emang karena bawaan cape, jadi hal kecil yang ngga perlu dimasalahin bisa membuat keributan besar ataaauuu...jeng jeng jeng..masa lalu (bisa jadi mantan) pasangan kamu yang baru ketahuan masi ada contact2an menjelang married yang membuat kamu jadi ragu-ragu..hmmm. Cara mengatasinya? Sekali lagi, relax..Past stay in the past. Beda cerita kalo itu masi berlanjut sampai sekarang...(nah lo..). Berpikirlah positif. Coba inget2 alasan kenapa kamu mau menikah dengannya, atau alasan kenapa kamu mau pacaran sama dia. Ingat masa-masa PDKT, kencan pertama yang buat hati berdebar-debar,  masa-masa falling in love.... Lalu yakinkan hati kalau kamu sudah memilih orang yang tepat, bila perlu bawa dalam doa  .
  • Mendadak jadi orang cepet Galau, emosian dan labil. Dibecandain temen sedikit langsung tersinggung, padahal biasanya juga kamu termasuk orang yang "tahan banting", diledekin kaya apa juga ngga ngaruh. Itu artinya kamu kecapean..butuh istirahat. Mungkin karena format undangan yang salah, padahal udah berapa kali direvisi akhirnya sebar undangannya jadi telat. Atau pesanan souvenir yang belom selesai padahal udah deket hari H. Mungkin juga karena pengaruh berat badan yang bukannya semakin mendekati berat ideal tapi malah tambah gemuk..pipi, lengan, perut semua jadi "chubby" , atau mendadak berat badan kamu turun drastis, jadi gaunnya harus di fitting ulang. Atau bahkan terlalu kuatir mikirin detail acara, sampe2 yang ga perlu ada diada2in..kira2 apalagi yang belom yah?? Cara mengatasinya? Perbanyak waktu santai, dengerin musik kesukaan kamu pake earphone. Kalau emosi memuncak, diem dulu, tarik napas panjang minimal 3 kali diulang2 biar tenang dan kamu bisa berpikir dengan jernih. Adakan acara hang out bareng teman2 yang rame dan pasangan kamu ngga ikut, untuk sekedar refreshing (bukannya gatel cari yang baru loohh..) . Atau bisa juga lakukan "Me Time", seharian ada di tempat kesukaan kamu dan melakukan aktivitas yang paling kamu sukai sendirian. Misalnya kalo cewe (knapa cewe mlulu yang duluan jadi contoh...suka2 yang nulis..weee) ke salon dan lakukan perawatan full body mulai dari kepala sampe ujung kaki. Atau leyeh2 di kamar, nonton DVD, maen game sambil ngemil, fishing, shopping, even travelling sendirian (kalo emang hobby).
Conclusion: PMS atau Pre Married Syndrome itu hal yang sangat normal, wajar dan manusiawi koq...hehehe. Asal kita mengatasinya dengan cara yang tepat. Proses ribet dan menguras tenaga selama persiapan pernikahan itu memang PASTI ada, justru disitu seninya...Jalani aja dengan santai, setelah hari H kamu pasti lega semua sudah selesai, dan entah berapa lama setelah kamu menikah mungkin kamu akan merindukan masa2 persiapan pernikahan kamu...trust me! (dua kali saya ngomong trust me di post ini) #ga penting. 
See ya' on the next post..

No comments:

Post a Comment